cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): NOVEMBER-JANUARI" : 4 Documents clear
PENGARUH EKSTRAK SEMANGKA MERAH (Citrullus vulgaris) KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Effectivity of Red Watermelon Extract (Citrullus vulgaris) on The Abmormalties Morphology, Motility, and Concentration of Sperm Mice (Musmusculus) Which Have Been Exposed to Cigarette Smoke Ahmad ikhwan; Hamdan Hamdan; Rosmaidar Rosmaidar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 4, No 1 (2019): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v4i1.3460

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak semangka merah dalam meminimalkan kerusakan spermatozoa mencit setelah dipapar asap rokok dengan dosis yang tepat. Penelitian ini mengikuti rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 12 ekor mencit jantan (Mus muscullus) yang terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok perlakuan dibagi atas kelompok kontrol negatif diberi aquadest 0,5 ml, kelompok kontrol positif diberi paparan asap rokok dan aquadest 0,5 ml, kelompok perlakuan I diberi paparan asap rokok dan diberi ekstrak semangka merah dosis 22 mg/mencit dan kelompok perlakuan II diberi paparan asap rokok dan diberi ekstrak semangka merah dosis 44 mg/mencit. Pemaparan asap rokok dan pemberian ekstrak semangka merah dilakukan selama 30 hari. Parameter yang diamati adalah konsentrasi, morfologi abnormal, dan motilitas spermatozoa. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varian. Hasil Rata-rata (+SD) konsentrasi spermatozoa kelompok KN adalah 3,3 ± 1,6 × 106 mm3;  kelompok KP adalah 2,6 ± 0,5 × 106 mm3;  kelompok K1 adalah 2,0 ± 1,0 × 106 mm3; dan kelompok K2 adalah 3,1 ± 1,4 × 106 mm3, rata-rata (+SD) motilitas spermatozoa kelompok KN adalah 73,33 ± 5,77 %; kelompok KP adalah 40,00 ± 36,06 %; kelompok K1 adalah 21,67 ± 10,41 %; dan K2 adalah 53,33 ± 15,28 %, dan rata-rata (±SD) morfologi spermatozoa kelompok KN adalah 0,67 ± 1,15 %; kelompok KP adalah 6,00 ± 1,73 %; kelompok K1 adalah 2,33 ± 0,58 %; dan  kelompok K2 adalah 3,33 ± 0.58 %. Disimpulkan bahwa paparan asap rokok pemberian ekstrak semangka merah (Citrulus vulgaris) terhadap mencit (Mus musculus) yang dipapar asap rokok tidak berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi dan motilitas spermatozoa mencit (p0,05), namun berpengaruh terhadap menurunkan jumlah morfologi abnormalitas spermatozoa sangat signifikan (p0,01), sehingga didapat dosis optimum ekstrak semangka merah 44 mg/ekor mencit. Kata Kunci: Semangka merah, asap rokok, motilitas , konsentrasi, morfologi abnormal,spermatozoa. ABSTRACTThe aim of this research was to investigate the effect of watermelon (Citrullus vulgaris) extractioncan to minimize affect smoke in mice (Mus muscullus) spermatozoa with the optimum dose. This study followed direct complete randomized design by using 12 males mice which divided into 4 groups. The treatment group is divided to negative control group which given 0,5 ml of aquadest, the positive control group which exposed to cigarette smoke and 0,5 ml of aquadest. The treatment group I was exposed to cigarette smoke and given with watermelon extraction dose 22 mg/kg bw mice. The treatment group II was exposed to cigarette smoke and given with watermelon extraction dose 44 mg/kg bw mice. Exposure to cigarette smoke and red watermelon extract were conducted for 30 days. Parameters in observing is concentration, abnormal morofologi, and motility in mice. Data were analyzed using analysis of variance with SPSS for Windows 16.0. It The results of Mean (± SD) concentration of spermatozoa KN group was 3.3 ± 1.6 × 106 mm 3; KP group was 2.6 ± 0.5 × 106 mm 3; K1 group was 2.0 ± 1.0 × 106 mm 3; and K2 group was 3.1 ± 1.4 × 106 mm3, the mean (± SD) motility KN group was 73.33 ± 5.77%; KP group was 40.00 ± 36.06%; K1 group was 21.67 ± 10.41%; and K2 is 53.33 ± 15.28%, and the average (± SD) morphology of spermatozoa KN group was 0.67 ± 1.15%; KP group was 6.00 ± 1.73%; K1 group was 2:33 ± 12:58%; and K2 group is 3.33 ± 12:58%. It can be concluded, that the exposure of cigarette smoke with crude extract (rough extract) to the mice exposed to cigarette smoke was not moderate to the increase of mice spermatozoa concentration and motility (p 0.05), but to decrease the morphology of spermatozoa abnormalities significantly (P 0.01), in order to get the optimum dose of red watermelon extract 44m /mice. Keywords: red watermelon, cigarette smoke, motilty, consentration, abnormal morpholgy, sperm
PENGARUH KONSENTRASI KUNING TELUR ANGSA DALAM MEDIUM SITRAT DAN LAMA WAKTU PENDINGINAN PADA SUHU 5℃ TERHADAP INTEGRITAS MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA SAPI ACEH Effect Of Goose Egg Yolk Concentration in Citrate Medium and different chilling period at 5℃ on Aceh Cattle Spermatozoa Plasma Membrane Integrity safira mustaqilla; Dasrul Dasrul; Hamdan Hamdan
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 4, No 1 (2019): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v4i1.4818

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi kuning telur angsa dalam medium sitrat dan lama waktu pendinginan pada suhu 5 terhadap integritas membran plasma spermatozoa sapi aceh. Sampel yang digunakan adalah semen sapi segar yang dikoleksi menggunakan vagina buatan. Semen yang berkualitas baik dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan penambahan pengencer semen sitrat kuning telur angsa dalam konsentrasi 20% (P1); 15% (P2); 10% (P3); 5% (P4) dan konsentrasi 20% pengencer sitrat kuning telur ayam sebagai kelompok kontrol (P0). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) rancangan petak terbagi yang dilanjutkan dengan uji BNT. Rata-rata integritas membran plasma spermatozoa sapi aceh pada medium sitrat  P0; P1; P2; P3 dan P4 selama 6 hari (144 jam) adalah 60,2615,71; 61,8214,81; 55,6716,03; 52,4014,29 dan 48,1514,38 sedangkan rata-rata integritas membran plasma spermatozoa sapi aceh dengan lama waktu pendinginan 0 jam; 24 jam; 48 jam; 72 jam; 96 jam; 120 jam dan 144 jam adalah 76,845,07; 70,466,38; 63,336,24; 56,405,55; 48,695,25; 41,285,19 dan 32,624,87. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kuning telur angsa dan lama waktu pendinginan pada suhu 5 berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase integritas membran plasma spermatozoa sapi aceh. Penggunaan konsentrasi 20% pengencer sitrat kuning telur angsa menghasilkan persentase integritas membran plasma spermatozoa sapi aceh yang lebih baik setelah pendinginan pada suhu 5.ABSTRACT            This study aims to determine the integrity of aceh cattle spermatozoa plasma membrane after chilling at 5 using goose egg yolk citrate diluter. Sample used was fresh cattle semen collected using artificial vagina. Semen with good quality was divided into 5 treatments groups added with goose egg yolk citrate diluter with consentration 20% (P1); 15% (P2); 10% (P3); 5% (P4 ) and 20% concentration of chicken egg yolk semen diluter as control group (P0). Data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) split plot pattern continued with BNT test. Result of this study showed that integrity of spermatozoa plasma membrane average on citrate media P0; P1; P2; P3 and P4 for 6 days (144 hours) 60.2615.71; 61.8214.81; 55.6716.03; 52.4014.29 and 48.1514.38 while the integrity of spermatozoa plasma membrane integrity with different chilling period at 0; 24; 48; 72; 96; 120 and 144 hours observation were 76.845.07; 70.466.38; 63.336.24; 56.405.55; 48.695.25; 41.285.19 and 32.624.87. Result of this study showed that the using of goose egg yolk citrate diluter with different concentration has an effect on the integrity of aceh cattle plasma membrane. The using of 20% concentration of goose egg yolk citrate diluter produce more integrity of aceh cattle spermatozoa with an intact plasma membrane after chilling at 5 .  
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS LIMPA JANTAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG TERPAPAR MERKURI KLORIDA (HgCl2) Muzdalifah Mariska; Nazaruddin Nazaruddin; T Armansyah TR
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 4, No 1 (2019): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v4i1.4842

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui efek paparan merkuri klorida (HgCl2) terhadap gambaran histopatologis limpa ikan mujair. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang menggunakan 36 ekor ikan mujair yang dikelompokkan ke dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (P0) kelompok yang tidak diberikan paparan merkuri dan kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 yang diberikan paparan merkuri dengan konsentrasi masing-masing 0,25; 0,50; dan 0,75 ppm per 100 liter air, masing-masing kelompok terdiri atas 9 ekor ikan. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-10, 20, dan 30 untuk dibuat preparat histopatologis. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran histopatologis limpa mengalami perubahan berupa meningkatnya jumlah melanomakrofag centres (MMC), nekrosis, vakuolisasi, edema, dan pada hari ke-30 setelah pemaparan ditemukan proliferasi jaringan ikat. Jumlah MMC pada hari ke-10 masing-masing kelompok perlakuan 15,00±5,57; 85,67±14,98; 110,67±16,68; 160,33±16,77, pada hari ke-20 masing-masing kelompok perlakuan 22,00±7; 116,67±14,47; 114±6,24; 134,33±16,50; dan pada hari ke-30 masing-masing kelompok perlakuan 20,00±4,36; 121,33±15,04; 133,33±14,47; 142,00±34,22. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa konsentrasi HgCl2 berpengaruh nyata (P0,05) terhadap jumlah MMC limpa ikan mujair, namun lama paparan dan interaksi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P0,05). Disimpulkan bahwa paparan HgCl2 pada ikan mujair menyebabkan perubahan gambaran histopatologis limpa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah MMC, nekrosis, vakuolisasi, edema, dan proliferasi jaringan ikat.ABSTRACT This study aimed to determine the effect of mercury chloride (HgCl2) exposure on histopathologic of spleen tilapia fish. This research was an experimental study using Completely Randomized Design factorial pattern used 36 tilapia fish grouped into 4 treatment groups, control (P0) was without exposed by mercury and treatment group P1, P2, and P3 exposed by mercury with a concentration of 0.25; 0.50; and 0.75 ppm per 100 liters of water, each group contained 9 fish. Sampling was conducted on 10, 20, and 30 days then proceed to histopathology preparations. The data obtained were analyzed statistically and descriptively. The results showed that histopathologic of spleen reveated the increasing number of melanomakrofag centres (MMC), necrosis, vacuolation,  oedema, and proliferation of connective tissue on the 30th day. The number of MMC on day 10 of each treatment group was 15,00±5.57; 85.67±14.98; 110.67±16.6;, 160.33±16.77; on day 20 of each treatment group was 22,00±7; 116.67±14.47; 114±6.24; 134.33±16.50; and on day 30 of each treatment group was 20,00±4.36; 121.33±15.04; 133.33±14.47; 142,00±34.22. The result of analysis of variance (anava) factorial with 95% confidence level showed that HgCl2 concentration significantly (P0.05) to MMC in spleen of mujair fish, but long exposure and interaction did not show significant effect (P0.05). In conclusion, HgCl2 exposure in tilapia fish causes spleen damage characterized by the increase number of MMC, necrosis, vacuolation, oedema, and proliferation of connective tissue.
Kualitas Spermatozoa Sapi Aceh Pasca Pembekuan dengan Menggunakan Pengencer Sitrat Kuning Telur Angsa dengan Konsentrasi yang Berbeda (Quality of Aceh Cattle Spermatozoa Post-Freeze Using Diluent of Goose Egg Yolk Citrate with Different Concentration) Tri Putri Purnama Sari; Dasrul Dasrul; Hamdan Hamdan
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 4, No 1 (2019): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v4i1.4804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kuning telur angsa berbagai konsentrasi pada media sitrat terhadap kualitas spermatozoa sapi aceh pasca pembekuan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan pengencer sitrat kuning telur angsa 5% (K1), pengencer sitrat kuning telur angsa 10% (K3), pengencer sitrat kuning telur angsa 15% (K3), dan pengencer sitrat kuning telur angsa 20% (K4). Masing-masing kelompok diulangi sebanyak 5 kali. Sampel semen dikoleksi dari 1 ekor sapi aceh jantan sehat berumur 3 tahun menggunakan vagina buatan satu kali dalam seminggu selama lima minggu. Semen yang berkualitas baik diencerkan dengan media sitrat kuning telur sesuai perlakuan dan dikemas dalam mini straw. Selanjutnya diequilibrasi selama 4 jam pada suhu 50C dalam cool top. Kemudian dilakukan pembekuan di atas uap nitrogen cair selama 12 menit dan disimpan di dalam kontainer berisi nitrogen cair (-196ºC). Setelah penyimpanan selama 1 minggu, masing-masing semen beku perlakuan thawing untuk di evaluasi kualitasnya. Data kualitas spermatozoa dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Rata-rata persentase motilitas, spermatozoa hidup dan membran plasma utuh spermatozoa setelah pembekuan pada kelompok pengencer sitrat kuning telur angsa 15% (K3); lebih tinggi dari pada sitrat kuning telur angsa 5% (K1); 10% (K2) dan 20% (K4). Simpulan penggunaan kuning telur angsa 15% dalam pengencer sitrat dapat mempertahankan motilitas, spermatozoa hidup dan membran plasma utuh spermatozoa sapi aceh setelah pembekuan yang lebih baik dibanding kuning telur angsa 5%, 10% dan 20%. This research aims to know the effect of using goose yolk various concentrations in citrate medium to the quality of post-freeze aceh cattle spermatozoa. This research used complete randomized design (CRD)  with 5 groups of 20% chicken yolk citrate dilution treatment (K0); 5% diluent of goose yolk citrate (K1); 10% diluent of goose yolk citrate (K3); 15% diluent of goose yolk citrate (K4). Each groups is repeated 5 times. Semen samples were collected from one 3-years-old male aceh cattle using artificial vagina once a week for five weeks. The good quality semen is diluted by the yolk citrate appropiate to treatment and packed in a mini straw. Afterwards equilibrated for 4 hours at 5°C in cool top. Then freezing on liquid nitrogen vapor for 12 minutes and stored in containers of liquid nitrogen at a temperature of -196°C. After storaging for 7 days, each frozen semen thawing treatment for the quality evaluation. The spermatozoa quality data were obtained in the ANOVA analysis and obtained by Duncan tests. Average motility percentage, alive spermatozoa and spermatozoa MPU after freezing in 15% diluent of goose yolk (K3); higher than 5% goose yolk (K1); 10% (K2) and 20% (K4) but not different with 20% chicken yolk citrate (K0). In conclusion,  using 15% goose yolk in citrate diluent can maintain mortality, alive spermatozoa and  spermatozoa MPU Aceh cattle after better freezing than 5%, 10% and 20% goose yolk.

Page 1 of 1 | Total Record : 4